Atmosfir MotoGP berbeda bila Valentino yang juara. Reaksi dunia olahraga ini menyambutnya manakala ia podium. Ia nyaman di depan dengan M1.
Coba lihat ke belakang, apa yang dilakukan Rossi. Ia juara dua di Qatar diawali dari posisi ke-7 separuh balapan, ada enam pembalap yang dilewati dengan cara menyalip yang disukai penggemar MotoGP selama ini. Walaup...un umurnya sudah di atas 30th. Menggunting musuh masih asyik. Termasuk duel yang rapi dengan Marquez membuatnya kedua. Hanya runer-up, tetapi seperti MotoGP miliknya di seri pembuka itu. Padahal set-up M1-nya sebagian pakai karakter Jorge Lorenzo.
Semua tahu, bahwa pada test di Aragonlah Rossi baru menemukan distribusi bobot motornya. Hasilnya sirkuit Assen yang diawali melibas Stefan Bradl, Marquez dan Dani Pedrosa. Usai salip Pedrosa ini seluruh isi tribun sepanjang Assen menyambutnya sembari berdiri. Yel, yel dan ole, ole... VR46.
Ketika ia Kalah dari Marquez di Laguna Seca, itu karena sebelum corkscrew adalah tanjakan panjang. Seperti yang diketahui, bahwa SSG (Seamless Shift Gearbox) Honda Kuat di tanjakan, tanpa SSG Yamaha sulit di trek mendaki. Akan tetapi, Rossi tidak sampai kesal seperti Casey Stoner 2008 yang marah padanya. Ia malah menunjukkan sikap kedewasaan nya dan sangat sportif.
# Lin Jarvis - Direktur Yamaha Factry Racing (YFR)
= Salam Persaudaraan =
0 komentar:
Posting Komentar